Rabu, 04 Mei 2011

dampak penebangan hutan




Contoh Dampak Penebangan Hutan Untuk Pembangunan Di Indonesia
1.      Dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan yaitu banjir, tanah longsor dan berkurangnya ekosistem di dalam hutan itu sendiri (baik flora maupun fauna).
2.      Mengalami degradasi (penurunan baik secara kuantitas maupun kualitas) SDA. Yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah satu kesatuan komunitas yang terdiri dari tanah, air, udara, flora/fauna dan sumber daya alam lainnya beserta makhluk hidup yang ada di dalamnya.
3.      Menurunkan tingkat batas air tanah dan Mempercepat terjadinya efek rumah kaca, serta terjadinya pemanasan global.
4.      Terjadinya erosi yang disebabkan oleh penebangan hutan mempercepat perusakan tanah yang akhirnya dapat mengakibatkan perubahan dari tanah yang subur menjadi gurun yang tandus.
5.      Degradasi Sumber Daya Tanah/Lahan. Tanah permukaan (biasa disebut lahan) merupakan tempat sebagian besar makhluk hidup berada dan beraktivitas sesuai dengan kodratnya masing-masing pada lingkungan “habitat” yang berbeda-beda. Kerusakan tanah/lahan akan berpengaruh terhadap habitat semua makhluk hidup yang ada di dalamnya dan kerusakan habitat sangat berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup yang disangganya. Semakin banyaknya terjadi tanah longsor di daerah kemiringan tinggi (pegunungan/perbukitan), dan tanah terbuka bekas penggalian tambang permukaan (emas, batubara, timah, dlsb).
6.      Degradasi Sumber Daya Air: Semakin kecilnya debit air sungai dari tahun ke tahun dan semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan dengan musim kemarau.
7.      Punahnya Spesies Hutan
Hutan di Indonesia dikenal kaya akan keragaman hayatinya. Dengan rusaknya hutan, dapat dipastikan keanekaragaman ini sulit untuk dipertahankan. Bahkan, yang lebih buruk akan mengalami kepunahan. Dampak kerusakan hutan tidak hanya melanda spesies pohon, tetapi juga kenyamanan para penghuni hutan. Mereka sewaktu-waktu akan kehilangan habitnya.  Efek dari berkurangnya hutan ini pun meluas, tampak pada aliran sungai yang tidak biasa, erosi tanah, dan berkurangnya hasil dari produk-produk hutan. Polusi dari pemutih khlorin yang digunakan untuk memutihkan sisa-sisa dari tambang telah merusak sistem sungai dan hasil bumi di sekitarnya, sementara perburuan ilegal telah menurunkan populasi dari beberapa spesies yang mencolok, di antaranya orangutan (terancam), harimau Jawa dan Bali (punah), serta badak Jawa dan Sumatera (hampir punah). Di pulau Irian Jaya, satu-satunya sungai es tropis memang mulai menyurut akibat perubahan iklim, namun juga akibat lokal dari pertambangan dan penebangan hutan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar